Beberapa hari yang lalu, saya mendengar sebuah presentasi mengenai Supply Chain Management (SCM). Awalnya saya sama sekali tidak mengerti tentang Supply Chain Management. Waktu itu dalam pikiran saya, jika dilihat dari namanya, SCM pasti berkaitan dengan kegiatan mengatur suatu persediaan barang. Namun, mengatur yang bagaimana dan seperti apa, saya tidak tahu.
Melalui presentasi tersebut, akhirnya saya tahu bahwa Supply Chain Management merupakan sebuah manajemen strategi yang melibatkan pembelian dan pengolahan bahan baku hingga selesai dan menjadi sebuah produk yang siap dikirim kepada pembeli. Proses tersebut berlangsung sebagai suatu siklus dimana arus material dan informasi menuju ke supplier management dan mengalami konversi dan berlanjut ke stock deployment dan dikirim ke customer management untuk kemudian dilanjutkan ke supplier management. Kegiatan SCM berkaitan dengan proses mengubah bahan baku menjadi suatu barang jadi, dalam hal ini tentu ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya material, biaya transportasi (yaitu transportasi untuk mengirim barang dari penyedia bahan baku menuju pabrik, dari pabrik menuju gudang dan pusat distribusi, serta dari gudang dan pusat distribusi menuju pembeli), biaya pabrik dan biaya biaya inventaris.
Sistem SCM dimulai dengan informasi mengenai inventaris yang tersedia, kapan pesanan material akan tiba, dan kapan material kemungkinan akan dibutuhkan dalam jadwal perusahaan atau perkiraan penjualan. Informasi tersebut dibutuhkan untuk memutuskan material yang dibutuhkan pada waktu ke depan, mengatur pesanan baru, mengirim pesanan kepada suppliers, dan memeriksa material yang dipesan benar-benar tiba.
Fokus dari SCM adalah rencana (plan), sumber (source), membuat (make), mengirim (delivery), dan membeli (buy). Untuk membuat SCM berjalan dengan efisien, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah supplier, pabrik, gudang, dan pusat distribusi. Apabila hal-hal tersebut berada pada kondisi yang tepat dan sesuai, barang yang diproduksi dan yang akan didistribusikan akan berada pada jumlah yang tepat, lokasi yang tepat, dan pada waktu yang tepat. Melalui SCM, diharapkan perusahaan dapat meminimalisasi biaya agar keuntungan yang diperoleh lebih besar dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan agar pelanggan memperoleh kepuasan.
Melalui presentasi tersebut, akhirnya saya tahu bahwa Supply Chain Management merupakan sebuah manajemen strategi yang melibatkan pembelian dan pengolahan bahan baku hingga selesai dan menjadi sebuah produk yang siap dikirim kepada pembeli. Proses tersebut berlangsung sebagai suatu siklus dimana arus material dan informasi menuju ke supplier management dan mengalami konversi dan berlanjut ke stock deployment dan dikirim ke customer management untuk kemudian dilanjutkan ke supplier management. Kegiatan SCM berkaitan dengan proses mengubah bahan baku menjadi suatu barang jadi, dalam hal ini tentu ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya material, biaya transportasi (yaitu transportasi untuk mengirim barang dari penyedia bahan baku menuju pabrik, dari pabrik menuju gudang dan pusat distribusi, serta dari gudang dan pusat distribusi menuju pembeli), biaya pabrik dan biaya biaya inventaris.
Sistem SCM dimulai dengan informasi mengenai inventaris yang tersedia, kapan pesanan material akan tiba, dan kapan material kemungkinan akan dibutuhkan dalam jadwal perusahaan atau perkiraan penjualan. Informasi tersebut dibutuhkan untuk memutuskan material yang dibutuhkan pada waktu ke depan, mengatur pesanan baru, mengirim pesanan kepada suppliers, dan memeriksa material yang dipesan benar-benar tiba.
Fokus dari SCM adalah rencana (plan), sumber (source), membuat (make), mengirim (delivery), dan membeli (buy). Untuk membuat SCM berjalan dengan efisien, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah supplier, pabrik, gudang, dan pusat distribusi. Apabila hal-hal tersebut berada pada kondisi yang tepat dan sesuai, barang yang diproduksi dan yang akan didistribusikan akan berada pada jumlah yang tepat, lokasi yang tepat, dan pada waktu yang tepat. Melalui SCM, diharapkan perusahaan dapat meminimalisasi biaya agar keuntungan yang diperoleh lebih besar dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan agar pelanggan memperoleh kepuasan.